Awal


Awal
“sakit itu akan hilang jika kamu terus berjalan ke depan dan melupakannya”
Awal tahun 2007
                Di pagi hari ini ku coba melangkahkan kaki berjalan menuju sekolah dengan hati riang, yaa di tahun ini aku baru kelas dua SD namun sebelumnya perkenalkan namaku VENNA YUNIARI. Di tahun ini banyak kisah pahit yang ku alami ya seperti peristiwa sesampaiku di sekolah,hari ini ada acara kebersihan di sekolahku tentu saja aku juga ikut melksanakan aktivitas tersebut dengan senang hati, namun tiba-tiba entah mengapa salah satu dari temanku menanyakan suatu hal yang tak pernah ku duga.
“ dek ven “. sapanya
“iya mbak “. Jawabku ramah
“ boleh bertanya tidak ?”. tanyanya
“ tentu, mau Tanya apa mbak ?”
“ dek kamu itu tidak punya ayah ya, kata orang ayahmu pergi tanpa pamit ya “.
Bagaikan tertusuk seribu kunai tajam dan tak terasa hal itu membuatku menangis, suatu hal yang telah ku kubur dalam-dalam kenapa kembali diungkit-ungkit lagi. Tanpa kata apapun aku segera lari meninggalkan mereka dengan terurai air mata. Ketika aku menatap mereka dari kejauhan ternyata mereka tampak senang melihatku menangis. Dan dapat ku dengar salah satu dari mereka mengatakan “hahaha kasian banget ya gak punya ayah”
Seketika ingin rasanya aku menghilang dari tempat itu tapi nyatanya aku hanyalah manusia biasa yang tak punya daya kekuatan apapun, yang ku bisa hanya menangis menangis dan menangis.
Hari-hari telah berganti semua berjalan seperti biasa hingga aku mulai merangkai mimpiku, saat itu aku pernah mempunyai mimpi untuk menjadi pencipta robot hebat konyolkan?, sebenarnya aku terinspirasi dari salah satu film Jepang yang tayang di salah satu stasiun tv swasta Indonesia ZIZER X saat itu aku berfikir demikian karena ya namanya anak-anak pasti fikirannya hal-hal yang ajaib, yang aku fikirkan saat itu adalah seandainya saja ada monster yang menyerang Indonesia maka aku akan menyerang monster itu dengan pasukan robotku, sehingga aku akan di panggil pahlawan. Suau hari wali kelasku bertanya mengenai cita- cita aku dan teman teman, kebanyakan dari mereka menjawab dokter, guru, polisi,model, presiden dll, ketika tiba aku yang di Tanya tentu saja dengan spontan aku menjawab “ sya ingin menciptakan robot pak “. Mendengar jawaban aneh yang keluar dari bibirku seisikelas langsung ramai menertawaiku. Hal ini membutku sedih  hingga hatiku berkata “ salahkah aku punya mimpi ? mimpi semua orangkan berbeda?tak salah bukan jika aku mempunyai mimpi ataupun cita-cita sedemikian ?”
Mimpi itu adalah awal dari masa depanmu, jangan berkecil hati jikalau mereka menertawakanmu, semua ini adalah awal dari masa depanmu
Di masa ini tak banyak yang bisa aku critakan tapi yang jelas ada sebuah peristiwa dimana sejak saat itu aku mulai dapat menentukan teman yang baik dan buruk, Tika dan Dandi dua orang yang mengaku menjadi sahabatku, kami menamakan diri VTD, aku masih dapat mengingat bagaimana mereka berjanji padaku
Kita sahabat, kita harus bersama terus ya janji ya
Sebagai anak kecil yang masih polos aku sangat senang ketika Tika mengatakan itu diikuti Dandi, sebagai tanda janji kami mengangkat jari kelingking kami disertai mengucap ikrar janji persahabatan kami. Mulai saat itu kami selalu bersama-sama kemanapun kami pergi namun kami juga masih bergaul dengan teman yang lain, kami sering melakukan petualangan mengelilingi desa ya seperti SI BOLANG.
 Namun sayangnya persahabatan kami tak bertahan lama karena setahun setelah itu mereka berdua meninggalakanku Dandi mengatakan sudah tidak mau berteman denganku lagi, Tika menjauhiku tanpa sebab, aku yang sebelumnya selalu nampak ceria serasa terjatuh ke dalam jurang gelap yang dalam, aku merasa sendirian, aku bertanya-tanya apa salahku, aku mencoba minta maaf namun tak ada satu respon pun dari mereka, aku bersabar satu tahun tanpa sahabat aku masih kuat hingga akhirnya aku naik ke kelas 4 ah rasanya senang sekali, saat itu aku berfikir terhadap kedua mantan sahabatku.
Jika mereka sahabat sejati yang menerimaku apa adanya maka mereka tak akan pergi, tapi jikalau mareka pergi berarti mereka bukan orang yang tepat, sesungguhnya sahabat itu tidak perlu diucapkan cukuplah hati masing-masing yang berbicara
Aku mencoba bangkit berlari meninggalkan masa lalu pahit yang menjadi kenagan dan takkan pernah sekalipun aku melupakannya.

Comments