chapter 1
MY NAME IS SHADOW
“Aku sebenarnya bukanlah orang jahat tapi
karena sebuah tuntutan aku harus melakukannya. Terkadang ada perasaan sesal
yang selalu hinggap dalam diriku , namun aku segera menepisnya. Aku berusaha
bersifat kejam di hadapan mereka.”
Malam ini di sebuah kota metropolitan dimana
sebagian besar penduduknya sudah terlelap dan berlabuh dalam lautan mimpinya.
Seklebat bayangan hitam mulai bergerak menyamar dalam gelap bahkan seberkas
cahaya remang-remangpun tak mampu melihatnya. Dia bergerak mencari mangsa,
mengincarr jiwa-jiwa lemah yang masih terjaga. Targetnya biasanya adalah orang
yang memiliki masalah pribadi dengan seseorang lainnnya yang belum
terselesaikan. Seorang SHADOW selalu di tuntut untuk menghabisi nyawa seorang
wakil rakyat yang tak pernah memberikan keadilan pada rakyatnya atau mungkin
orang yang dibenci oleh seseorang.
00.12 p.m
“ jadi ini kediaman
pejabat sialan itu. Mengagumkan tapi sayang sekali semua ini tak dapat menolong
ajal yang sebentar lagi datang menjemputnya.” Ujar Shadow
Shadow mulai menyusup masuk kedalam rumah mangsanya, sekejap Shadow
sudah berada dalam ruang kerja sang mangsa. Mangsa tidak menyadari kehadiran
shadow. Darah menghambur dimana-mana,
nyawa melayang meningalkan raga. Pejabat sialan yang dimaksud telah tiada. Shadow pergi meninggalkan raga yang sudah tak
bernyawa itu, dia berpesan
“apa ini yang kau mau ? mati denga tragis ? tubuhmu hancur? Inilah balasan yang
setimpal yang pantas untukmu. Sampai jumpa.”
PAGI HARI
Penduduk kota metropolitan ini di kejutkan dengan kematian walikota
mereka yang secara tiba-tiba, di tengah kehebohan penduduk terselip satu orang
yang nampak tersenyum puas akan kejadian itu. Orang itu menelpon seseorang
diseberang sana.
“aku sudah menyelesaikannnya bagaimana dengan bayaranku” tanyanya
“ahahahaha… tenang itu bisa diurus..kau bisa mengambilnya di bawah
patung angel di taman kota.” Jawab orang di seberang.
“baiklah”
“senang dapat bekerja sama denganmu dewa kematian”
“hn”
Seorang yang di pangggil sebagai dewa kematian itu terus memasang senyum
sinis, kemudian mengambil sim card telephone genggamnya serta membuang
telephone malang itu kedalam tong sampah terdekat.
METROPOLIS SENIOR HIGH SCHOOL
“ guys kalian tau gac wali kota kita mati terbunuh kalau tidak salah
tubuhnya hancur dan darahnya menghambur di sekitar jasadnya”. Kata seorang
gadis yang diketahui pemilik nama kyuuri
“what’s no no no oh my god my no oh my wow” ucap krestia shock
“ kira-kira siapa ya pembunhunya?” Tanya Halida
Tiba-tiba datang seorang pemuda tampan pangeran sekolah yang ikut
menyambung pembicaraan gadis-gadis tersebut.
“aku rasa pembunuhnya adalah dewa kematian yang dikenal masayarakat
sebagai BLACK SHADOW itu”
“kyyaaaaaaaaaaaaaaa Renton kau mendengar pembicaraan kami yaa??” teriak
krestia
“hn” jawab Renton singkat
Renton meninggalkan gadis-gadis aneh itu dan berjalan menghampiri
bangkunya. Dia duduk dan merenung dalam hatinya
“semua orang heboh dengan kejadian ini, dari mereka semua nampak sedih,
shock dan membenci SHADOW sang dewa kematian itu, ah sampai kapan ini akan
terus terjadi, ya Tuhan. Aku sebenarnya bukanlah orang jahat tapi karena sebuah
tuntutan aku harus melakukannya. Terkadang ada perasaan sesal yang selalu
hinggap dalam diriku , namun aku segera menepisnya. Aku berusaha bersifat kejam
di hadapan mereka para korbanku, ayah ibu seandainya kalian masih bersamaku
pasti ini semua tak akan terjadi padaku kenapa kalian menghilang begitu saja
meninggalkanku sendiri, aku merasa menjadi orang yang paling nista paling
berdosa di dunia ini tapi aku harus tetap melakukan ini demi paman .” Sesal
Renton dalam hati.
FLASHBACK.
Sebuah keluarga cukup terpandang dari luar kota yang di kenal memiliki
nama marga Ariku tengah datang untuk berlibur ke kota metropolis ini, sebuah
kota yang di kenal memiliki beberapa tempat wisata keluarga berbasis modern.
Saat keluarga ini tengah menikmati salah satu wahana tanpa disadari bocah berusia
3 tahun yaitu putra semata wayang mereka menghilang, kedua orang tua dari bocah
ini sangat panic mereka mencari dan mencari namun tak kunjung menemukan bocah 3
tahun ini, satu hari penuh mereka mencari tiba-tiba mereka mendengar pengumuman
bahwa salah satu wahana di metropolis park terjadi kebakaran serta memakan
korban seorang bocah berusia 3 tahun, kedua orang tua segera menuju lokasi dan
berinisiatif bahwa bocah itu adalah anak mereka, sesampai di lokasi kedua orang
tua itu histeris mendapati tubuh bocah itu hangus, mereka mengatakan pada
petugas bahwa korban itu adalah putra mereka.
Sedangkan di tempat lain seorang bocah berusia 3 tahun tengah menangis
ketakutan, hingga datang seorang laki-laki setengah bawa padanya.
“hiks..hiks ayah ibu kalian dimana lenton cendilian lenton takut ayah
ibu dimana??” ntangis bocah malang ini
“hai anak manis kenapa kau menangis.. siapa namamu??” Tanya orang asing
itu
“namaku lenton aliku..hiks bapak siapa” Tanya renton
“perkenalkan nama bapak black.. kenapa kamu menagis?”
“aku telpicah dali ayah dan ibuku’ jelas renton
“hm bagaimana kalau bapak bantu kamu mencari kedua orang tuamu” rawar
orang asing itu
“baiklah”
Kedua orang berbeda usia itu pergi mencari kedua orang tua renton namun
syang sekali orang yang mereka cari telah pergi meninggalkan tempat wisata itu.
“hiks hiks paman olang tuaku
cudah tidak ada lalu aku bagaiman hiks,, aku dengan ciapa paman? Tanya renton di sertai tangisan
“tenanglah paman akan bersamamu jika orang tua sudah tidak ada maka
paman akan merawatmu tenanglah” kata black menenangkan
“bagaimana dengan olang tuaku paman hiks hiks “
“mereka pasti akan mencarimu”
13 TAHUN KEMUDIAN
Renton terbangun di tengah malam tiba-tiba dia merasa haus dia ingin
sekali meneguk segelas minuman dingin, Renton bergegas menuju dapur, namun apa
yang terjadi di dapur ia mendapati pamannnya (orang yang menolongnya)
berpakaian aneh dan membawa benda tajam. Renton menegur pamannya.
“paman!!!” tegur Renton
“Ren.. Renton apa apa yang kau lakukan” Tanya paman gugup
“seharusnnya aku yang bertanya apa yang sedang paman lakukan ? mengapa
paman berpakaian aneh dan membawa benda tajam seperti itu?” Tanya Renton
“paman..paman..
“jawab paman … jawab..” potong Renton
“ba..baiklah pa paman akan menjawabnya, sebenarnya paman ini adalah
pembunuh yangbdijulukki Black’s Shadow, Renton.” Jelas paman
“tidak tidak mungkin paman paman
orang baik tidak mungkin paman pembunuh” kata Renton tidak percaya
“ini semua benar Renton demi memenuhi kehidupan kita paman rela
melekukan hal ini, paman amat menyayangimu paman rela melakukan ini semua agar
kau dapat hidup layak seperti anak lain.” Terang Paman
“tapi kenapa harus menjadi Shadow paman!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“tidak ada jalan lain Renton. Paman harus pergi jika aku tidak kembali
pada isi kali ini bosku akan menghubungimu. Sampai jumpa aku menyayangimu
seperti anakku sendiri.” Kata paman kemudian berlalu.
FLASHBACK OFF
Semua hal itu kini sudah menjadi jalan hidup pemuda tampan ini, takut,
sesal, sendirian kini telah bercampur jadi satu tak terasa satu bulan sudah
sejak peristiwa kematian walikota. Kehidupan masyarakat di kota metropolitan sudah kembali normal.
Sebagai seorang remaja Renton berusaha bersifat normal, berteman dengan
teman sebaya dan tentu saja juga melakukan kegiatan remaja kebanyakan. Hari
yang cerah ini dimanfaatkan sekelompok anak remaja untuk berjalan-jalan di
taman kota, tak terkecuali remaja tampan berotak jenius yang menjadi pujaan
setiap wanita, siapa lagi kalau bukan Renton Ariku. Bersama dengan kekasihnya
(Hyme) dia berjalan jalan dengan tenang, namun tiba-tiba ponsel Renton
berdering, ternyata ada seseorang yang tengah menghubunginya.
“ siapa yang telephone ? kenapa tidak diangkat saja” ujar Hyme
“e.. iya kau tunggu disini ya” pesan Renton pada kekasihnya
Renton berlalu dan mencari tempat yang aman untuk mengangkat telephone
itu.
“halo.” Jawab Renton
“hai Shadow” sapa yang diseberang
“ada apa cepat aku tidak punya banyak waktu, katakan saja apa maumu”
kata Renton
“baiklah sabar- sabar jangan terbawa emosi sayang…
“cepat wanita jalang apa maumu?”
“wah tampan,muda dan ternyata kau juga berani ya.. ehm baiklah aku mau
kau menghabisi nyawa seseorang direktur Ariku corp, mungkin kau mau bertanya
kenapa bukan ? jawabannya ya karena aku memiliki dendam dengannnya, Riku dulunya
adalah sahabatku dan aku mencintainya tapi dia malah memilih hameika, tolong ya
kau habisi nyawanya.”
“aku mengerti nyonya”
“jangan panggil aku nyonya sayangku panggil saja aku Eurane”
“hn”
“sampai jumpa”
Renton memutus sambungan tetephone itudan kembali menemui hyme
“maaf ya membuatmu menunggu”
“tidak apa-apa koq”. Jawab Hyme tenang dengan senyuman manis
“ayo berkeliling”. Ajak Renton pada kekasihnya
“iya ayo”
Dua anak manusia itu mulai berkeliling taman, kini hari telah menjelang
sore, Renton mengajak Hyme untuk pulang. Renton mengantarkan Hyme pulang
kerumahnya terlebih dahulu.
Di sebuah apartemen sederhana nampak begitu sepi dan gelap seakan-akan
tidak dihuni manusia, apartemen Renton, apartemen yang sudah ditinggali seorang
remaja tampan ini menjadi sangat sepi semenjak kematian Black, orang yang telah
merawat Renton selama 13 tahun, serta apartemen inilah tempat dimana Renton
memulai petualangan hidup yang berbahaya nan penuh resiko itu. Didalam kegelapan
Renton terbaring diatas Ranjangnya, fikirannya telah melayang tinggi entah
kemana, dia mengingat kembali nama marga calon korbannya yang disebutkan
clientnya “Ariku”. Sebuah nama marga yang tak asing didengarnya. Dia tahu nama
belakang yang disandangnya pun juga “Ariku”.
“Ariku. Mungkinkah dia keluargaku? Tidak Ariku banyak di dunia ini tidak
hanya keluargaku, tapi ketika nama Riku Ariku disebutnya entah kenapa aku
terbayang wajah ayah dan ibu, jika mereka keluargaku, tegakah aku membunuh
mereka?ah sudahlah aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat ini”
Waktu telah menunjukkan hampir
tengah malam kini waktunya seorang Shadow beraksi pada perannya, membunuh
adalah perkara yang tak sulit, tetapi semua itu diperlukan sebuah persiapan
yang matang serta penuh hati-hati jika ingin selesai tanpa meninggalakan
setitik jejak, meskipun sekecil debu yang melayang diangkasa luas. Rumah elit
diperbatasan kota adalah tempat calon korban Shadow berikutnya, meskipun sudah
larut malam tapi rumah itu masih nampak ramai, Renton (shadow) mendekatkan diri
pada rumah itu dengan hati-hati. Dia melihat lebih dalam keadaan rumah itu
melalui celah-celah kecil. Renton tak percaya pada apa yang dilihat seseorang
yang sedang bercengkrama dengan tamunya itu adalah seseorang yang amat
dikenalnya, Renton sadar bahwa korban selanjutnya adalah ayahnya.
Di dalam rumah keluarga Ariku
“hey Riku aku dengar perusahaan yang kau pegang mengalami perkembangan
pesat kini juga sedang membuka cabang diliur kota bukan?” Tanya seseorang pria
disana
“ ehm iya kak” jawab tn. Riku
“lalu nanti siapa yang akan menurus disana aku dengar perusahaan itu
akan mulai beroperasi 2 tahun lagi karena pembangunannya belum selesaikan ?”
Tanya seorang wanita
“ ehm kami belum tahu siapa yang akan mengurus disana” jawab ny. Hameika
“ya seandainya saja Renton putra kami masih hidup pasti dialah yang akan
mengelolanya nanti”. Jawab tn. Riku disertai wajah yang sedih
Di sisi lain Renton dapat mendengar pembicaraan orang-orang kaya itu
“Renton? Mati? Apa aku dikatakan sudah mati? Jadi selama ini mereka
tidak mencariku karena aku dikira mati? Aku masih hidup ayah ibu?”bisik Renton
perih dalam hati
Di dalam rumah keluarga Ariku
“ah sudahlah itu sudah terjadi janganlah kau merutukki nasib yang
menimpa putramu, dia sudah bahagia disana” ujar seorang wanita
“ tapi kami tak bisa melupakannya, apalagi untuk seorang ibu, kehilangan
seorang anak adalah hal yang sulit untuk dilupakan aku amat menyayanginya
hiks..hiks” ujar ny. Hameika
Hari semakin larut keadaan kediaman Ariku mulai berangsur-angsur sepi,
pengintaian yang dilakukan malam ini berakhir dengan sia-sia, Renton pulang
dengan keadaan tak karuan di melepas jubah hitamnya kemudian memasukannya
kedalam tas tugasnya, dia hancur oleh apa yang baru saja dia lihat, tetes demi
tetes bulir air mata mulai membasahi wajah tampannya. Titik-titik air hujan
mulai membasahi permukaan bumi seakan-akan langit ikut bersedih menyaksikan
remaja malang itu.
Comments
Post a Comment