YANG TERDEKAT


special. summer edition !!!!!!

happy reading ...

just for fun


YANG TERDEKAT

                Namaku Rico, ada benarnya perkataan orang yang berbunyi “ penyesalan selalu datang terakhir” dan aku mengalaminya. Aku akan menceritakan semuanya. Tentang sebuah kebodohan yang menciptakan sebuah penyesalan abadi. Aku akan memulainya. Aku adalah seorang remaja berusia 17 tahun, sebelumnya aku ini adalah remaja yang anti sosial. Aku tidak pernah peduli dengan lingkungan sekitarku, namun semuanya berubah ketika dirinya hadir dalam hidupku. Dirinya yang mampu mengahncurkan batu yang menghadang langkah dan mengubah segalanya bahkan pandangan hidupku. Namanya Hana, yang ku tahu dia adalah gadis yang hiperaktif meskipun sebelumnya aku beranggapan dia gadis aneh. Aku bertemu dengannya di perpustakaan sekolah. Saat itu Hana sedang membaca sebuah buku mitologi yang berjudul “segitiga musim panas”. Tanpa kusadari kakiku melangkah mendekat kearahnya. Spontanitas bibirku berucap menyapa.
“ hai, aku Rico”. Ujarku
“ aku Hana. Eh, bukankah menurut rumor yang ku dengar kamu ini tidak peduli dengan sekitar, tetapi yang baru saja kamu lakukan itu.. ehm ah entahlah.”
                Ah semua orang mengenalku sebagai orang yang seperti itu. Aku mencoba mengajak Hana berbicara, namun percakapan kami harus terhenti ketika bel pertanda waktu istirahat telah berakhir. Hana mengajakku kembali ke ruang kelas. Aku sempat berpikir memangnya dia tahu dimana letak kelasku ? tetapi aku iyakan saja dan aku terkejut ketika dia tiba-tiba berhenti.
“Rico, sampai jumpa besok yaa”
Ternyata ruang kelas kami bersebelahan, bodohnya aku karena tidak menyadari hal sekecil ini. Harusnya selama ini aku lebih peduli dengan lingkungan sekitar karena ternyata diluar lingkup dunia kelamku masih ada orang baik dan peduli seperti Hana.
                Hari-hari selanjutnya aku lebih banyak menghabiskan waktuku bersama Hana di perpustakaan sekolah, aku tidak mengerti kenapa Hana selalu membaca sebuah buku yang sama sekali tidak berhubungan dengan materi sekolah. Hana lebih menyukai sebuah cerita mitologi. Semakin lama aku mengenal Hana maka aku semakin tahu tentang Hana. Ya perlu diketahui Hana sama sekali tidak peduli dengan sekolahnya, baginya apalah arti dari sebuah prestasi. Namun Hana bukanlah gadis yang bodoh menduduki peringkat ketiga di sekolah adalah hal yang luar iasa untukku yan bagaiman tidak menduduki peringkat sepuluh besar di kelas saja adalah yang sulit. Yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika aku tahu bahwa Hana adalah seorang Gamers minus yang dia miliki adalah hasil dari hobby  Game yang dia lakukan setiap saat.
“ apalah arti belajar. Nge-game lebih seru. Jangan mengaku gamers sejati kalau belum seperti ini” ujar Hana sambil menunjuk kacamata minus yang dipakainya.
“serius ? kamu ini gamers aku tidak percaya siswa berprestasi seperti kamu ini tidak peduli dengan kegiatan belajar” tanyaku tidak percaya
“ aku hanya ingin menikamati hidupku dengan hal-hal yang menyenangkan”. Jawab Hana disertai dengan senyuman manis.
                Perpustakaan, buku cerita mitologi bahkan game online yang dulu kuanggap sebagai dunia impian kini hanya menjadi tempat yang semakin menguatkan rasa sesal dalam diriku, tiga hal itu selalu membuatka terbayang-bayang oleh Hana. Sejak bertemu di perpustakaan akhirnya kami berteman, awalnya Hana ragu, bagaimana tidak aku mengajaknya berteman padahal pada dasarnya aku belum mengerti definisi dari kalimat TEMAN.
“kamu mengajakku berteman denganmu ? apakah kamu sedang sakit Rico ?” tanya Hana
“ aku serius Hana dan aku tidak sedang sakit, munkgin kamu ragu bertean denganku karena kamu menduga aku ini tidak tahu tentang apa itu teman. Ya aku bukan tidak tahu tetapi aku belum tahu jadi aku mohon ajari aku apa itu teman dengan cara menjadi temanku. Aku mohon padamu Hana”. Pintaku
Terlalu sering mendapatkan penghianatan dari teman sebelumnya membuatku tidak lagi mau untuk mengenal apa itu teman bagiku teman itu hanya seperti kontrak yang memilki batas waktu pakai, namun Hana datang dan merubah semuanya. Dia seperti fajar di pagi hari, bersemangat serta dinantikan.
Teman itu adalah sebuah ikatan
Hanya orang bodoh yang beranggapan bahwa teman
Tak lebih dari sebuah kontrak
Yang memilki batas waktu pakai
                Aku berjanji bahwa aku tidak akan menyia-nyiakan kehadiran Hana. Tetapi pada dasarnya aku ini juga hanya seoranga manusia biasa yang tak luput dari dosa. Jatuh cinta membuatku melupakan Hana yang telah berjasa dalam hidupku. Aku memksa Hana untuk menyatukan perasaanku dengan perasaan Ima teman sekelas Hana.
“ ayolah Hana anggap saja aku ini Altair sang Orpheus dalam mitologi Yunani kasayanganmu” bujukku
“ kamu ingin aku menjadi Deneb ?” tanya Hana
“ ya Deneb kan hebat dia bisa mampu menyatukan dua hati yang terpisah, ayolah hana aku mohon”.
“ ya baiklah akan kuusahakan”
Aku bersorak girang ketika Hana menjawab bahwa dia akan berusaha untukku, tetapi jika mengingat semua itu rasanya hatiku seperti tersayat sebilah pisau tajam perih sakit dan semakin dalam. Kenapa aku harus jatuh cinta ? jikalau saja aku tahu akan seperti ini jadinya maka lebih baik aku tidak jatuh cinta. Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Hana.
                Selama lima hari aku sama sekali tidak ada kontak dengan Hana hingga pada akhirnya aku menerima sebuah pesan yang mampu membuatku tersenyum bahagia. Hana memang hebat itulah yang dipikiranku saat itu. Dia sudah seperti Dewi Fortuna.
From : evil frog
                Kalau kamu serius, ima menunggumu di taman sekolah tepat setelah jam pelajaran terakhir selesai, cepatlah dan pastikan kamu dalam kondisi rapi. Kamu tidak perlu menyiapkan apapun karena segala kebutuhan sudah aku persiapkan.

To : evil frog
                Teman terbaik dan selalu terbaik. Terbaik yang selalu dapat diandalakan. Terima kasih banyak selanjutnya aku akan berusaha.

                Pelajaran terkhir telah selesai  kurapikan peralatan sekolahku bergegas untuk segera menemui Ima, aku tidak sabar untuk segera menyatakan perasaanku pada Ima. Kulihat Hana sudah berdiri didepan kelasku. Hana menghadap kearahku disertai dengan senyuman manis. Ditangannya telah ada sebucket bunga mawar merah dan putih, yang menurut orang memilki makna filosofi “ cinta suci yang abadi”.
“ Rico ayo cepat ! Ima sudah menunggu di taman”. Perintah Hana
“ iya-iya” jawabku
                Aku dan Hana berlari ke arah taman sekolah. Ada sedikit rasa dag-dig-dug menjalar dalam diriku. Aku merasa sedikit grogi meski ini bukan kali pertamanya aku menyatakan cinta. Sebelumnya aku sudah pernah beberapa kali menyatakan cinta pada seorang gadis tetapi selalu ditolak, tetapi untuk menyatkan cinta pada Ima, aku merasa tidak akan ada kalimat penolakkan untukku. Ima pasti akan menerima Cintaku. Kami sampai di taman lalu sekejap kemudian aku tidak lagi melihat keberadaan Hana. Di taman terlihat hanya ada Ima dan juga diriku. Dengan sedikit berdebar aku nyatakaan perasaanku pada Ima. Seulas jawaban tanda penerimaan terlontar dari Ima. Aku sangat bahagia saat itu. Tiba-tiba saja terdengar sebuah lagu romantis berputar perlanhan dengan indah serta riuh tepuk tangan dan sorakaan menhampiri Aku dan Ima. Semua teman sekelasku ada disana, tetapi kemana Hana ? dia tidak ada diantara mereka semua.
                Satu minggu sudah aku dan Ima menjalin hubungan. Satu minggu pula Hana menghilang tanpa kabar. Aku bertanya pada setiap orang yang sekira mengenal Hana, namun nihil yang kudapat. Tidak ada satupun dari teman-teman Hana yang mengetahui tentang keadaan Hana. Aku khawatir tetapi tiad ada yang dapat kulakukan. Keesokkan hari aku sampai di sekolah lebih awal daripada hari-hari sebelumnya. Aku sendiri tidak tahu mengapa aku berangkat lebih awal padahal pada dasarnya hari ini pasti akan membosankan. Dua orang yang biasanya menemaniku tidak ada dihari ini, Hana menghilang dan Ima ijin pergi ke luar kota bersama orang tuanya. Aku turun dari mobil yang mengantarkanku dengan wajah suram tanpa semangat. Tetapi seulas sapaan mengembalikan semangatku.
“ selamat pagi rico, kok wajahnya suram banget ?”.
“ Hana.....
“ iya ini aku, kenapa Rico ?” tanya Hana
“ kamu kemana selama seminggu ini ?kenapa tiba-tiba menghilang sich ?”. jawbku balik bertanya
“ ciyee yang ngehawatirin aku ......
Hana selalu terlihat ceria seperti biasanya,tetapi kenapa aku merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh hana, selain itu aku merasa hari ini seperti pertemuan terakhir.  Kami bukan siswa kelas duabelas yang sebentar lagi melaksanakan perpisahan sekolah. Kami anak kelas sepuluh dan masih jauh untuk menduduki kelas duabelas. Firasat apa ini ? saat aku sibuk dengan firasatku aku memperhatikan keadaan Hana. Hingga bunyi benda terjatuh membuatku berhenti dengan lamunanku. Sebuah kotak obat terjatuh dari tangan Hana.
“ kamu sakit ?” tanyaku
“ aku baik-baik saja. Jangan khawatir ini Hana sebuah Vitamin”.
Aku tidak percaya bahwa itu hanya sebuah Vitamin. Vitamin apa yang sekali minum lebih dari satu jenis. bagiku Itu terlihat seperti obat untuk penyakit kronis.
                Sepulang sekolah Hana mengajakku untuk pergi berkeliling kota dan singgah ke sebuah perpustakaan umum. Tidak seperti biasanya, Hana yang notabene gemar membaca cerita mitologi sama sekali tidak menyentuh deretan buku tersebut. Hana hanya memandangi deretan buku tersebut disertai dengan senyuman. Aku semakin sesak melihat senyumannya, suatu hal yang saat itu kupikir sangat aneh.
“ kau tidak ingin membacanya ?”. tanyaku
“ sebenarnya aku ingin tetapi aku rasa aku tidak punya waktu untuk itu. Aku tidak punya waktu untuk membaca buku-buku itu. Rasanya aneh jika aku membaca setengah-setengah”.
“ah sudahlah ayo kita pulang, ehm atau Rico masih ingin disini ?”. ujar Hana
“ ah aku masih ingin disini. Aku baru saja menemukan sebuah buku yang menarik”. Jawabku
“ baiklah, aku pulang dulu yaa... yosh sayonara... jangan terlalu memikirkanku aku baik-baik saja”. Ujar Hana dan akhirnya berlalu meninggalakanku
                Hana kembali menghilang selama dua hari. Aku mencoba menghubunginya lewat via telephone, sms, E-mail tapi tidak ada respon apapun. Kekhawatiranku memuncak tetapi tidak ada yang dapat kulakukan. Hingga membuatku putus asa untuk mencari kabar tentang hana. Di tenagh-tengah keputus asaanku tiba-tiba saja ada orang asing menghampiriku yang tengah bermalas-malasan menyandar pada pagar sekolah menunggu mobil yang menjemputku.
“ apa kamu Rico ?”. tanya orang asing itu. Yang ku ketahui adalah seorang wanitu yang kira-kira berusia sekitar 40 tahunan
“ iya benar, kiranya ada apa nyonya?”
“ aku mendapatkan amanah untuk menyerahkan amplop ini padamu, terimalah. Saya permisi dulu”.
 Orang asing itu langsung pergi begitu saja setelah menyerahkan amplop itu padaku. Amplop yang ku terima terlihat misterius, tidak ada nama pengirim aneh. Aku membuka amplop tersebut dan ku temukan secarik surat.

               
                Terkadang yang kau ucapakan bukan sekedar bualan semata. Selama ini aku bersamamu tetapi aku tidak memiliki kebranian untuk mengatakannya padamu. Kamu tidak mengetahui apapun tentang perasaanku bahkan apapun tentangku. Ah biarkan itu tetap menjadi rahasiaku. 6 bulan adalah waktu yang singkat. Kamu orang baik yang membuatku jatuh hati. Tetapi yang disayangkan, kamu ibarat Altair dan aku adalah Deneb dalam cerita mitologi yang pernah kubaca. Takdir Deneb tidak bersama Altair sang Orpheus, karena Altair telah ditakdirkan untuk Vega. Saat kamu membaca surat ini kamu akan sadar bahwa aku tidak lagi berada di dunia yang sama denganmu lagi. Rico mungkin sudah terlambat jika aku mengatakannya sekarang, tetapi tidak ada yang salah jika aku mengatakannya sekarang. Kamu harus tahu bahwa aku menyukaimu. Ah lupakan kamu tidak akan menghadap kearahku bahkan jika saat ini aku masih ada bersamamu. Pandanganmu hanya terfokus kearah Ima. Aku merasa sakit saat kamu memintaku untuk menyatukan perasaanmu dengan perasaan Ima. karena rasa bahagia itu adalah saat  melihat orang yang kau sayang bahagia dengan cintanya, aku besedia membantumu. Yang pada waktu itu aku menghilang saat kamu dan Ima resmi juga karena penyakitku kambuh. Maaf jika selama ini aku tidak bercerita papun padamu tentang penyakitku. Aku takut jika aku bercerita padamu maka kamu akan menjauhiku. Aku mengidap penyakit yang aneh. Tiba-tiba saja aku bisa lumpuh, buta, mimisan pingsan ataupun mati rasa. Tidak banyak orang mengenal tentang penyakit ini. Sudah 2 tahun aku mengidap penyakit ini. Penyakitku memburuk saat aku berada di awal masuk SMA. Dokter memberikan vonis bahwa aku hanya akan bertahan hidup selama 5 bulan saja, tetapi Tuhan baik dia memberiku bonus waktu untuk mengenalmu. Sebelumnya aku pesimis aku tidak peduli dengan apapun. Orang-orang disekitarku terus memberiku semangat hingga aku kembali bangkit. Memulai sebuah hidup singkat dengan hal-hal yang menyenangkan. Melakukan apapun hingga melampaui batas kemampuan yang kumiliki. Tidap peduli bahwa itu membahayakan hidupku. Yang kulakukan hanya agar saat aku mati aku tidak meninggalakan sebuah penyesalan. Aku hany ingin bahagia dengan waktu hidup yang singkat ini.
Wah aku rasa aku terlalu panjang menulis sebuah pesan, pasti aku telah menyita waktumu bersama Ima ya..??? maaf ya Rico..
Aku suka kamu Rico
Maaf jika pernyataanku terlambat, jangan membenciku, jangan lupakan aku biarkan aku terus berada dalam hatimu. Aku ingin terus dikenanga dihati di setiap orang meskipun aku sudah tiada.
 Suatu saat nanti jika sudah waktunya temui aku di surga, kamu boleh memukulku karena telah mengirimkan sebuah pesan aneh seperti ini padamu
Peace ._.v


Evil Frog
Setelah membaca surat itu aku sadar bahwa hari tiu adlah hari terakhirku bersama hana. Harusnya aku mengantarnya pulang, mengahadiri pemakamanya. Ikut berdoa ditempat peristirahtan terakhirnya. Dan yang terpenting harusnya aku menaggapi perasaannya padaku. Aku sangat menyesal tetapi sia-sia saja diriny telah tiada. Mungkin aku akan lebih senang jika Hana menghantuiku untuk balas dendam. Hal yang tidak mungkin. Jiwanya telah bahagia di alam sana. Sudah berulang kali aku mebaca surat dari Hana hingga mungkin aku sudah setenagh gila. Aku membuat surat balasan untuk Hana. Kulipat suratku menjadi peaswat kertas ku terbangkan diatas samudra. Sungguh konyol aku berharap suratku akan samapai pada Hana yang berada dialam berbeda. Peasawat kertas itu melambung perlahan hingga akhirnya terjatuh, tenggelam didasar samudra. Penyesalan dalam diriu tidak pernah berkurang. Penyesalan ini telah menyatu dalam diriku menjadi penyesalan abadi.

Yang terdekat yang terlebih dahulu lenyap.......... maaf Hana.....

Comments